BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keindahan,
kesejukan, kehalusan dan keserasian setiap hari di rasakan oleh manusia
keindahan itu bisa didapatkan secara langsung ataupun melalui media.Untuk bisa
melihat dan menikmati keindahan orang sering membuang waktu, uang dan tenaga
yang tidak sedikit jumlahnya. Orang pergi ketempat yang indah karena orang
senang dengan keindahan. Ada suatu kecenderungan, semakin tinggi tingkat
pengetahuan seseorang, semakin tinggi pula hasrat dan keinginan untuk
menghargai suatu keindahan.
Keindahan/seni dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan yang dijalaninya menjadi indah sentosa. Manusia dan keindahan/seni memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik.
Keindahan/seni dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan yang dijalaninya menjadi indah sentosa. Manusia dan keindahan/seni memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik.
Keindahan
hanya ada pada pikiran orang yang menerangkannya dan setiap pikiran melihat suatu
keindahan yang berbeda-benda. Para seniman romantik umumnya berpendapat bahwa
keindahan sesungguhnya tercipta dari tidak adanya keteraturan, yakni tersusun
dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan dan pengungkapan perasaan. Karena itu
tidak mungkindisusun teori umum tentang keindahan.
Dalam hal
ini Indonesia sebagai negara yang baru berkembang dalam hal kesenian mendapat
prestasi tersendiri dimata negara luar seperti Malaysia dan Singapura. Hal
tersebut dibuktikan dengan banyaknya group-group musik yang musiknya diterima
disana sehingga sering mewakili Indonesia untuk ajang musik se-Asia. Hal
tersebut perlu menjadi perhatian Pemerintah Indonesia dimana seniman yang
benar-benar berkesenian sesuai dengan norma-norma ketimuran tanpa mengindahkan
teknologi modern perlu diletakkan pada kelas tersendi sehingga tak kehilangan
arah bila bila ia ‘dirasuki’ paham-paham dari luar seperti dimanfaatkan oleh
kaum Kapitalis yang hanya mengejar keuntungan materi semata tapi mengacuhkan
nilai-nilai yang ditimbulkan sehingga seniman-seniman seperti Chairil Anwar,
Affandi dan lain sebagainya tetap muncul dan mampu menjadi kebanggaan bagi
bangsa Indonesia dimata negara lain tanpa harus kehilangan nilai ketimurannya.
A. Rumusan
Masalah
- Apakah Hakikat Manusia dan Keindahan itu ?
2. Apa Sebab
Manusia Menciptakan Keindahan ?
B. Tujuan
- Untuk mengetahui hakikat manusia dan keindahan.
- Untuk mengetahui penyebab diciptakannya keindahan.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia dan Keindahan
Pengertian manusia adalah makhluk
hidup yang memiliki akal, daya, rasa, serta cipta.
1. Hakekat Manusia
Berbicara
tentang manusia maka satu pertanyaan klasik yang sampai saat ini belum
memperoleh jawaban yang memuaskan adalah pertanyaan tentang siapakah manusia
itu. Banyak teori telah dikemukakan, di antaranya adalah pemikiran dari aliran
materialisme, idealisme, realisme klasik, dan teologis.
Aliran materialisme mempunyai pemikiran bahwa materi
atau zat merupakan satu-satunya kenyataan dan semua peristiwa terjadi karena
proses material ini, sementara manusia juga dianggap juga ditentukan oleh
proses-proses material ini. Sedangkan Aliran idealisme
beranggapan bahwa jiwa adalah kenyataan yang sebenarnya. Manusia lebih
dipandang sebagai makhluk kejiwaan/kerohanian. Aliran realisme klasik beranggapan
bahwa jiwa adalah kenyataan yang sebenarnya. Manusia lebih dipandang sebagai
makhluk kejiwaan/kerohanian, dan aliran teologis membedakan manusia dari
makhluk lain karena hubungannya dengan Tuhan.
Sementara
yang membedakan manusia dari makhluk lainnya adalah kemampuan manusia dalam hal
pengetahuan dan perasaan. Pengetahuan manusia jauh lebih berkembang daripada
pengetahuan makhluk lainnya, sementara melalui perasaan manusia mengembangkan
eksistensi kemanusiaannya.
Hakekat
Manusia :
1.
Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa
sebagai satu kesatuan yang utuh.
2.
Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika
dibandingkan dengan makhluk lainnya.
3.
Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang
budayawi.
4.
Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan
(ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan
berkarya.
Hakekat dari
keindahan adalah susunlah kualitas atau pokok tertentu yang
terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity)
keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan
pertentangan (contrast). Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus,
permai, cantik, elok, molek, dan sebagainnya. Benda yang mempunyai sifat indah
ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot
rumah tangga, suara, warna, dan sebagainnya. Karena itu Keindahan dapat dikatakan
bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Dimanapun kapanpun dan siapa saja dapat menikmati
keindahan.
Keindahan
adalah identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan.
Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang
selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh
selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
APAKAH
KEINDAHAN ITU ?
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah
keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati
karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan
sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru
dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu
keindahan dapat berkomunikasi.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar
Estetika”. Menurut asal katanya, dalam bahasa inggris keindahan itu diterjemahkan
dengan kata “beautiful” dalam bahasa perancis “beau”, sedang italia dan spanyol
“bello” berasal dari kata latin “bellum”. Akar katanya adalah “bonum” yang
berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan
terakhir diperpendek sehingga ditulis “bellum”.Dalam pembatasan filsafat kedua
pengertian itu kadang – kadang dicampur adukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :
1.
Keindahan dalam arti luas
2.
Keindahan dalam arti estetis murni
3. Keindahan
dalam arti terbatasdalam hubungannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula
dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya
menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang aristoteles
merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan.
Plotinus menulis juga tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah. Orang
yunani dulu berbicara pula mengenai buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan
yang indah. Tapi bangsa yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti
estetis yang disebutnya “symmetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan
(misalnya pada karya pahat dan arsitektur) dan harmonia untuk keindahan
berdasarkan pendengaran (musik). Jadi pengertian keindahan yang seluas -
luasnya meliputi:
1.
Keindahan Seni
2.
Keindahan Alam
3.
Keindahan Moral
4.
Keindahan Intelektual
Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut
pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang
dicerapnya.
Sedangkan keindahan
dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda – benda
yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan
warna.
B. Nilai Estetik
Dalam teori umum tentang nilai The Liang Gie
menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai
seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainnya.
Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian
keindahan disebut nilai estetik.
Masalah sekarang ialah : apakah nilai estetik itu ?
dalam bidang filsafat, istilah nilai seringkali dipakai sebagai suatu kata
benda abstrak yang berarti keberhagaan (worth) atau kebaikan (goodness). Dalam
dictionary of sociology and related sciences diberikan perumusan tentang value
yang lebih terinci sebagai berikut :
“The Believed Capacity Of Any Object to Satisfy a Human Desire. The quality of any abject which causes it to be on interest to an individual or a group”. (kemampuan yang dipercaya ada apa sesuatu benda untuk memuaskan suatu keinginan manusia. Sifat dari sesuatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau sesuatu golongan).
“The Believed Capacity Of Any Object to Satisfy a Human Desire. The quality of any abject which causes it to be on interest to an individual or a group”. (kemampuan yang dipercaya ada apa sesuatu benda untuk memuaskan suatu keinginan manusia. Sifat dari sesuatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau sesuatu golongan).
Menurut kamus itu selanjutnya nilai adalah semata –
mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan,
karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bedanya itu sendiri. Nilai
itu oleh orang dipercaya terdapat pada sesuatu benda sampai terbukti
kebenarannya.
Nilai Ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda
sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrument / contributory),
yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai Instrinsik adalah
sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun
demi kepentingan benda itu sendiri.
Contoh :
1.
Puisi bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi,
baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik. Sedangkan pesan yang
ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai
instrinsik.
2.
Tari, tarian Darmawulan – Minak Jinggo suatu tarian
yang halus dan kasar dengan segala macam jenis pakaian dan gerak – geriknya.
Tarian ini merupakan nilai ekstrinsik,sedangkan pesan
yang ingin disampaikan oleh tarian itu ialah kebaikan melawan kejahatan
merupakan nilai instrinsik.
C. Apa Sebab Manusia Menciptakan Keindahan ?
Keindahan
itu pada dasarnya adalah alamiah. Alam ciptaan Tuhan, ini berarti bahwa
keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula
kurang. Kalau pelukis melukis wanita lebih cantik dari keadaan sebenarnya,
justru tidak indah. Bila ada pemain drama yang berlebih – lebihan, misalnya
marah dengan meluap – luap padahal masalahanya kecil, atau karena kehilangan
sesuatru yang tidak berharga kemudian menangis meraung – raung, itu berarti
tidak indah.
Pengungkapan
keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan
tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai
penderitaan hidup manusia, mengenai kemorosotan moral, mengenai perubahan nilai
– nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi
lainnya.Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia,
martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati. Berikut ini akan dicoba
menguraikan alasan / motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan.
1. Tata Nilai Yang Telah Usang
Tata nilai
yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan
keadaan, sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan
nilai – nilai kemanusiaan misalnya kawin paksa, pingitan, derajat wanita lebih
rendah dari derajat laki – laki. Tata nilai semacam ini dipandang sebagai
mengurangi nilai moral kehidupan masyarakat, sehingga dikatakan tidak indah.
2. Kemerosotan Zaman
Keadaan yang
merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai dengan kemerosotan moral.
Kemorosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang
bejad terutama dari segi kebutuhan seksual. Kebutuhan seksual ini dipenuhinya
tanpa menghiraukan ketentuan – ketentuan hukum agama, dan moral masyarakat.
Yang demikian itu dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu indah.
3. Keagungan Tuhan
Keagungan
Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta
serta kejadian – kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak
ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahaan ciptaan Tuhan itu
sendiri. Seindah – indah tiruan terhadap ciptaan Tuhan, tidak akan menyamai
keindahaan ciptaan Tuhan itu sendiri. Kecantikan seorang wanita ciptaan Tuhan
membuat kagum seniman Leonardo da Vinci. Karena itu ia berusaha meniru ciptaan
Tuhan dengan melukis Monalisa sebagai wanita cantik. Lukisan monalisa sangat
terkenal karena menarik dan tidak membosankan.
D. Keserasian
Keserasian
berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar,
dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan,
pertentangan, ukuran, dan seimbang. Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang
berpakaian harus dipadukan warnanya bagian atas dengan bagian bawah. Atau
disesuaikan dengan kulitnya. Apabila cara memadu itu kurang cocok, maka akan
merusak pemandangan. Sebaliknya, bila serasi benar akan membuat orang puas
karenannya. Atau orang yang berkulit hitam kurang pantas bila memakau baju
warna hijau, karena warna itu justru menggelapkan kulitnya.
Pertentangan
menghasilkan keserasian. Misalnya dalam dunia musik, pada hakekatnya irama yang
mengalun itu merupakan pertentangan suara tinggi rendah, panjang pendek, dan
keras lembut. Karena itu dalam keindahaan ini, sebagian ahli pikir menjelaskan
bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas/ pokok tertentu yang
terdapat pada sesuatu hal. Kualita yang paling sering disebut adalah kesatuan
(entity). Keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetry), keseimbangan (balance),
dan keterbalikan (contrast). Selanjutnya dalam hal keindahan itu dikatakan
tersusun dari berbagai keselarasan dan keterbalikan dari dalam hal keindahan
itu dikatakan tersusun dari berbagai keselarasan dan keterbalikan dari garis,
warna, bentuk, nada, dan kata – kata.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keindahan yang bersifat universal, yaitu keindahan
yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu. Ia
bersipat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah antara lain
segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan
lain sebagainya
Keindahan pada dasarnya adalah almiah. Alam itu
ciptaan tuhan.Ini berarti bahwa keindahan itu ciptan tuhan. Keindahan
menyangkut kualita hakiki dari segala benda yang mengandung kesatuan (unity),
keselarasan (harmony), kesetangkupan (symetri), keseimbangan (balance), dan
pertentangan (contrast).
Dari ciri-ciri itu diambil kesimpulan,bahwa keindahan
tersusun dari keselarasan dan pertentangan dari garis,warna,bentuk,nada dan
kata-kata.
Manusia menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik.
Manusia menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan. Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar (auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik.
Keindahan merupakan suatu persoalan filsafati yang
jawabannya beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada
pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau
kwalita hakiki itu dengan pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasarnya
adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal.
B. Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah
ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis
juga mengharapkan kritik dan saran guna
peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.
No comments:
Post a Comment